Notification texts go here Contact Us join Now!

Dibalik Kisah Mistis Kuburan Motor di Bekasi

Pak Eko
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

Indonesia menjadi salah satu negara dengan masyarakat yang dinilai malas berjalan kaki. Ada banyak alasan yang membuat mereka lebih memilih menggunakan kendaraan daripada berjalan kaki, salah satunya adalah harga motor yang murah dan memiliki fleksibilitas tinggi.

Motor merupakan sarana transportasi yang mudah dijangkau oleh semua kalangan. Seiring berjalannya waktu, jumlah motor melonjak tajam, jalanan dipenuhi motor.

Sayangnya, sebagian masyarakat kurang memperhatikan kelengkapan surat dan faktor keamanan saat berkendara.

Banyak pengendara yang terjaring razia dan tidak sedikit pula yang kendaraannya disita oleh polisi. Kendaraan tersebut kemudian dibawa pada sebuah lahan untuk disimpan sebagai hukuman bagi pengendara yang tidak patuh pada peraturan.

Banyak pengendara yang terjaring razia dan tidak sedikit pula yang kendaraannya disita oleh polisi. Kendaraan tersebut kemudian dibawa pada sebuah lahan untuk disimpan sebagai hukuman bagi pengendara yang tidak patuh pada peraturan.

Salah satu tempat penyimpanan atau kuburan kendaraan tersebut berada di Teluk Pucung, Bekasi Utara. Lahan yang tak begitu luas dan tak terawat itu berisi ratusan motor dan mobil yang terjaring razia dan kecelakaan dari tahun 1990-an.

Ada yang masih utuh, ada juga yang tinggal kerangka yang ringsek. Kuburan yang dipenuhi motor dan mobil yang berkarat dan berdebu itu dikabarkan menjadi angker karena tak sering terjamah manusia hingga puluhan tahun.

Kuburan kendaraan tersebut berlokasi berdampingan dengan pemakaman masyarakat setempat. Menurut kabar yang beredar, banyak cerita mistis seputar makam kendaraan tersebut. Beberapa masyarakat mengaku sering mendengar suara klakson yang berbunyi sendiri pada malam hari.

"Mulai dari ketuk-ketuk hingga klakson berbunyi saya pernah mendengarnya, padahal sudah malam dan saya yakin sudah sepi," ungkap Radiatun, penjaga warung di dekat lokasi saat dijumpai kumparan pada Kamis (21/5).

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.